Tuesday, 9 December 2014

Perselisihan Etnis Di Indonesia

Dalam Wikipedia di jelaskan bahwa kelompok etnik adalah suatu golongan manusia yang anggota – anggotanya mengidentifikasi dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas suku ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut seperti kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku, dan ciri – ciri biologis.
Ada lebih dari 500 etnis di Indonesia, berikut adalah contoh dari berbeapa etnis yan g ada:
·         Sumatra : Aceh, Minangkabau, Melayu, Bengkulu, Batak, Nias, Lampung
·         Kalimanta : Dayak, Banjar
·         Jawa : Sunda, Jawa, Badui, Betawi
·         Sulawesi : Bugis, Toraja, Gorontalo, Makasar, Mandar
·         Bali : Bali Aga
·         Maluku : Ambon, Kei, Tual, Dobo, Morotai
·         Nusa Tenggara : Sasak, Dompu, Timor, Lio, Alor
·         Papua : Waigeo, Bantata, Timika, Asmat, Dani

Latar belakang perbedaan etnis kerap kali menjadi pemicu persilisihan ditengah masyarakat, di dalam perbedaan etnis terdapat juga sebuah bahasa dan nada bahasa yang berbeda,  menjadi salah satu penyebab kesalahpahaman sesama etnis.

Contoh kasus  perselisihan antar etnik terjadi di kota Nunukan, Kalimantan Timur (Juli/2007). Masalah yang melibatkan antara bugis dan dayak yang membuat etnis bugis melakukan pengungsian besar - besaran dari Nunukan menuju Pare - pare.
Hal ini dipicu oleh masalah pelaksanaan tender proyek di lingkungan Dinsa Pekerjaan Umum di Nunukan. Saat pendaftaran calon peserta tender, ternyata ada kontraktor yang merasa ada permainan karena tidak menemukan kotak pendaftaran.
Karena merasa ada yang menyembunyikan kotak pendaftaran membuat si kontraktor melapor pada Paridil Murad (ketua Persekutuan Suku Asli Kalimantan) yang menjabat sebagai Kepala Dinas PU Nunukan.
Keesokan harinya Paridil mendatangi kantor PU dan menanyakan kenapa ada yang menyembunyikan kotak pendaftaran. Pada waktu itu muncul Sulaiman, seorang kontraktor yang bersikeras dengan Paridil. Bahkan ada yang mendengar bahwa saat percekcokan itu muncul kata – kata yang menyinggung etnis.
Isu pun menyebar. Intinya Bugis menghina Dayak “Padahal tidak benar, dalam penyelidikan dan pemeriksaan kepolisian, tidak ada kata – kata penghinaan tersebut.”

Tapi etnis dayak terlanjur marah dan menurut hokum adat, maka si penghina suku itu harus membayar 100 ekor sapi. Namun setelah perundingan denda dikurangi, sehingga membayar 10 ekor sapi.

No comments:

Post a Comment