Friday 2 May 2014

Revolusi Budaya

     Revolusi budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat dalam waktu yang cukup lambat.

     
Revolusi budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.

   Beberapa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya revolusi kebudayaan
Lingkungan alam fisik

     Terjadinya berbagai bencana alam menyebabkan masyarakat yang mendiami daerah-daerah itu terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Apabila mereka mendiami tempat yang baru, mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam yang baru yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan perubahan pada lembaga -lembaga organisasi mereka. Penyebab yang bersumber pada lingkungan alam fisik kadang-kadang ditimbulkan oleh tindakan masyarakat itu sendiri.
Perang
 

     Peperangan dengan negara lain memicu perubahan-perubahan karena negara yang menang akan memaksakan kebudayaannya pada negara yang kalah.Kebudayaan masyarakat lain .

     Kebudayan yang disebarkan oleh bangsa lain dapat mengakibatkan revolusi. Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua kelompok masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik, yakni masing-masing masyarakat dapat memengaruhi masyarakat lainnya. Apabila pengaruh dari masyarakat tersebut diterima tidak karena paksaan, hasilnya dinamakan demonstration effect. Proses penerimaan pengaruh kebudayaan asing di dalam antropologi budaya dinamakan akulturasi. Apabila salah satu dari 2 kebudayaan yang bertemu mempunyai taraf teknologi yang lebih tinggi, maka yang terjadi adalah proses imitasi, yaitu peniruan terhadap unsur-unsur kebudayaan lain.
Namun tak hanya tak sampai disitu saja ketika kita membicarakan perubahan keadaan budaya itu, karena tentunya berhubungan dengan perubahan struktur sosial dari masyarakat tersebut. Sebagai contoh, di Indonesia, generasi muda kita lebih senang menghabis waktu di pusat perbelanjaan seperti di Mall dari pada harus belajar diseolah ataupun dirumah. generasi muda kita juga sudah sangat lekat dengan berbudaya berpakaian yang kurang pantas untuk digunakan yang tidak mencerminkan kebudayaan timur di negeri kita. Mereka lebih senang bergaya ala kebarat-baratan dan menganggap budayanya sendiri "aneh".

     Sebagai salah satu contoh revolusi kebudayaan yang terbesar didunia adalah revolusi kebudayaan Cina. Dari tahun 1966 hingga 1968, militia belia utama Mao yang bergelar Pengawal Merah untuk menggulingkan sesiapa yang dilihat oleh Mao sebagai musuh dan mengambil alih kawalan terhadap pentadbiran negeri dan parti, menggantikan Jawatankuasa Pusat dengan Jawatankuasa Revolusi Kebudayaan, dan kerajaan-kerajaan setempat pula diganti oleh jawatankuasa revolusi
. Di tengah huru-hara dan keganasan yang bersusulan, kebanyakan pelopor revolusi, pengarang, artis, dan tokoh keagamaan diusir dan dibunuh, berjuta-juta orang didakwa, dan sebanyak setengah juta orang terkorban.
    
     Kebudayaan di Indonesia juga mengalamai revolusi , bahkan di masa pra sejarah sekalipun  , sebagai contohnya adalah: Pembagian zaman dalam prasejarah diberi sebutan menurut benda-benda atau peralatan yang menjadi ciri utama dari masing-masing periode waktu tersebut. Adapun pembagian kebudayaan zaman prasejarah tersebut terdiri dari:

I. Zaman Batu Tua (Palaelitikum)
     Berdasarkan tempat penemuannya, maka kebudayaan tertua itu lebih dikenal dengan sebutan Kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong.

1.Kebudayaan Pacitan
     Pada tahun 1935 di daerah Pacitan ditemukan sejumlah alat-alat dari batu, yang kemudian dinamakan kapak genggam, karena bentuknya seperti kapak yang tidak bertangkai. Dalam ilmu prasejarah alat-alat atau kapak Pacitan ini disebut chopper (alat penetak). Soekmono mengemukakan bahwa asal kebudayaan Pacitan adalah dari lapisan Trinil, yaitu berasal dari lapisan pleistosen tengah, yang merupakan lapisan ditemukannya fosil Pithecantropus Erectus. 

II. Zaman Batu Madya (Mesolitikum)
     Peninggalan atau bekas kebudayaan Indonesi zaman Mesolitikum, banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Flores. Kehidupannya masih dari berburu dan menangkap ikan. Tetapi sebagian besar mereka sudah menetap, sehingga diperkirakan sudah mengenal bercocok tanam, walaupun masih sangat sederhana.
     Bekas-bekas tempat tinggal manusia zaman Mesolitikum ditemukan di goa-goa dan di pinggir pantai yang biasa disebut Kyokkenmoddinger (di tepi pantai) dan Abris Sous Roche (di goa-goa). Secara garis besar kebudayaan zaman Mesolitikum terdiri dari: alat-alat peble yang ditemukan di Kyokkenmoddinger, alat-alat tulang, dan alat-alat flakes, yang ditemukan di Abris Sous Roche.

III. Zaman Batu Muda (Neolitikum)
     Zaman Neolitikum merupakan zaman yang menunjukkan bahwa manusia pada umumnya sudah mulai maju dan telah mengalami revolusi kebudayaan. Dengan kehidupannya yang telah menetap, memungkinkan masyarakatnya telah mengembangkan aspek-aspek kehidupan lainnya. Sehingga dalam zaman Neolitikum ini terdapat dasar-dasar kehidupan. Berdasarkan alat-alat yang ditemukan dari peninggalannya dan menjadi corak yang khusus, dapat dibagi kedalam dua golongan, yaitu:

1.Kapak Persegi
     Sebutan kapak persegi didasarkan kepada penampang dari alat-alat yang ditemukannya berbentuk persegi panjang atau trapesium (von Heine Geldern). Semua bentuk alatnya sama, yaitu agak melengkung dan diberi tangkai pada tempat yang melengkung tersebut. Jenis alat yang termasuk kapak persegi adalah kapak bahu yang pada bagian tangkainya diberi leher, sehingga menyerupai bentuk botol yang persegi.

2.Kapak Lonjong
     Kapak lonjong karena bentuk penampangnya berbentuk lonjong, dan bentuk kapaknya sendiri bulat telur. Ujungnya yang agak lancip digunakan untuk tangkai dan ujung lainnya yang bulat diasah, sehingga tajam. Kebudayaan kapak lonjong disebut Neolitikum Papua, karena banyak ditemukan di Irian.

IV. Zaman Logam
     Zaman logam dalam prasejarah terdiri dari zaman tembaga, perunggu, dan besi. Di Asia Tenggara termasuk Indonesia tidak dikenal adanya zaman tembaga, sehingga setelah zaman Neolitikum, langsung ke zaman perunggu. Adapun kebudayaan Indonesia pada zaman Logam terdiri dari:

1.Kebudayaan Zaman Perunggu
     Hasil-hasil kebudayaan perunggu di Indonesia terdiri dari: kapak Corong yang disebut juga kapak sepatu, karena bagian atasnya berbentuk corong dengan sembirnya belah, dan kedalam corong itulah dimasukkan  tangkai kayunya

2.Kebudayaan Dongson
     Dongson adalah sebuah tempat di daerah Tonkin Tiongkok yang dianggap sebagai pusat kebudayaan perunggu Asia Tenggara, oleh sebab itu disebut juga kebudayaan Dongson. Sebagaimana zaman tembaga, di Indonesia juga tidak terdapat zaman besi, sehingga zaman logam di Indonesia adalah zaman perunggu.

     
     Dalam berkomunikasi melalui media bahasa, verbal maupun non verbal. Terkadang kita terjebak pada pemahaman tentang membahasakan gerak kita, kalimat selau disamakan dengan bahasa, bibir dan lidah dijadikan simbol penguatan terhadap pengungkapan satu maksud.     Jadi revolusi kebudayaan tidak akan bisa di elak lagi. jika generasi penerus kita tidak lagi peduli dengan budaya bangasa sendiri . bagus kalau revolusi tersebut bersifat positif,bagaimana kalau perubahan tersebut bersifat negatif . tentunya akan sangat merusak moral suatu bangsa . maka dari itu ,kita sebagai generasi penerus harus lebih menghargai budaya bangsa taah air sendiri , dan juga ikut melestarikan nya agar tidak punah dimakan waktu

Sumber : http://fajaryogaanugrah.blogspot.com/2013/05/revolusi-kebudayaan.html
Sumber : http://iamfriatmoko.blogspot.com/2013/05/revolusi-budaya.html

Pengertian Ilmu Budaya Dasar

Pengertian Ilmu Budaya Dasar

Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan. Dengan mempelajari the humanitiesm seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan the humanitiesm berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawab nya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
                Prof Dr. Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan menjadi 3:
1.     Ilmu Alamiah, bertujuan mengetahui keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Menggunakan metode ilmiah berupa, menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan, lalu dibuat analisis untuk menentukan kualitas.
2.      Ilmu Sosial, bertujuan mengkaji keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Digunakkan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu alamiah.
3.      Pengetahuan budaya, memahami dan mecari arti kenyataan yang bersifat manusiawi. Digunakan metode pengungkap peristiwa dan kenyataan yang unik.

Penngetahuan budaya dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakupi keahlian seni dan filsafat. Keahlian ini dapat dibagi ke dalam berbagai hiding keahlian lian., seperti seni tari, seni rupa, seni music, dll.
Ilmu Budaya Dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalh manusia dan kebudayaan.
        Ilmu Budaya Dasar berbeda denga pengetahuan budaya. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai manusia sebagai makhluk berbudaya. Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar pengertian umum tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan budaya.

#Sumber diambil dari : http://massofa.wordpress.com/2008/10/21/pengertian-tujuan-dan-ruang-lingkup-ilmu-budaya-dasar/